SURABAYA - Kepala Staf Korem 084/Bhaskara Jaya Kolonel Inf Erwin, S.I.P., M.Han. memimpin upacara Peringatan HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar di lapangan Makorem 084/Bhaskara Jaya Jl. A. Yani No. 1 Surabaya, Sabtu (17/8/2024).
Pada kesempatan tersebut Kolonel Inf Erwin membacakan amanat tertulis Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si., ia mengatakan "Di hari dan bulan yang bersejarah ini, marilah bersama-sama kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, pada hari ini kita dapat melaksanakan upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia secara khidmat dan dalam keadaan sehat wal’afiat", ucapnya.
Upacara detik-detik Proklamasi 17 Agustus tahun ini menjadi sangat istimewa, karena untuk pertama kalinya digelar di dua kota, yakni Jakarta dan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan mengusung tema “Nusantara Baru, Indonesia Maju.” Momentum bersejarah ini melambangkan transisi perpindahan ibu kota, sekaligus keberlanjutan pemerintahan ke pemerintah yang baru nanti.
Peringatan hari ulang tahun kemerdekaan, pada hakekatnya merupakan bentuk penghormatan sekaligus penghargaan kepada para pejuang pendiri Republik ini, yaitu para pahlawan kusuma bangsa yang telah berkorban jiwa dan raga. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus, wujud penghormatan dan penghargaan yang paling mulia adalah mewarisi tradisi dan nilai-nilai kejuangan, serta melanjutkan perjuangan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Masih kata Panglima TNI dalam amanat tertulisnya tersebut bahwa setelah 79 tahun merdeka, kini Indonesia telah berubah menjadi suatu negara berkembang yang sangat diperhitungkan dalam perekonomian dunia dan berperan besar dalam percaturan politik global. Atas pencapaian dan keberhasilan ini, sudah sepatutnya semua berbangga hati dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan kepada bangsa Indonesia.
"Perlu kita sadari bersama, bahwa keanekaragaman Indonesia sebagai bangsa yang sangat majemuk, yang didalamnya bermukim berbagai suku, agama, adat istiadat dan budaya, merupakan anugerah sekaligus tantangan yang harus dijaga dan dirawat oleh semua komponen bangsa.
TNI sebagai komponen utama dalam Sistem Pertahanan Semesta harus mampu menjadi pelopor perekat kemajemukan bangsa agar Indonesia tetap utuh, kuat dan tangguh", katanya.
Selanjutnya ia memerintahkan setiap personel TNI harus selalu menggelorakan rasa kebersamaan, toleransi dan solidaritas di lingkungannya masing-masing guna menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Soliditas TNI yang dilandasi kesamaan tekad, semangat dan visi TNI yang PRIMA dalam setiap pelaksanaan tugas perlu terus dibangun karena hal tersebut merupakan kunci utama peran diatas. Waspadai adanya provokasi atau adu domba dalam tubuh TNI yang sengaja diciptakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melemahkan TNI. Oleh karenanya, kesatuan komando dan loyalitas tegak lurus harus menjadi bagian dari tanggung jawab dan karakter seluruh prajurit dan PNS TNI.
Dalam amanat tertulisnya tersebut Panglima TNI juga mengingatkan bahwa tugas TNI ke depan bukan semakin ringan, tetapi sebaliknya, makin kompleks dan dinamis. Menyikapi hal tersebut, TNI harus diawaki oleh prajurit-prajurit yang handal, tangguh dan kompeten agar memiliki keunggulan kompetitif dan makin disegani oleh militer negara-negara di dunia.
Berkaitan dengan hal diatas, saat ini TNI telah menerapkan sistem rekrutmen prajurit yang lebih modern, transparan dan akuntabel, guna menjaring calon-calon prajurit terbaik dari seluruh Indonesia. Dengan sistem ini, diharapkan TNI di masa depan tentunya akan lebih profesional dan berkualitas.
Berkaitan dengan tahun politik 2024 yang sebentar lagi akan digelar yaitu Pilkada Serentak, TNI berkomitmen penuh untuk menjaga netralitasnya. Netralitas TNI merupakan kehendak rakyat Indonesia yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, dimana diantaranya untuk tidak berpolitik praktis.
Panglima TNI memerintahkan jajaranya untuk mempelajari, memahami dan mengimplementasikan Netralitas TNI pada ajang Pilkada Serentak yang akan datang. Selain itu, agar melakukan koordinasi dan komunikasi yang intens guna menguatkan sinergitas TNI dengan Polri dan komponen bangsa lainnya, dalam rangka menjamin terlaksananya Pilkada Serentak yang aman dan lancar.
Selanjutnya, terkait dengan banyaknya prajurit, PNS dan keluarga besar TNI yang terlibat judi online, Jenderal TNI Agus Subiyanto tidak henti-hentinya mengingatkan kepada segenap prajurit dan PNS TNI untuk berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosial maupun aplikasi digital. Jauhi judi online karena dampaknya bisa merusak sendi-sendi kehidupan dan keharmonisan keluarga, menurunkan moril, semangat dan integritas pengabdian, serta dapat berpengaruh terhadap institusi TNI, bahkan kondisi sosial nasional.
Masih kata Panglima TNI dalam amanatnya tersebut juga mengatakan, hal yang perlu menjadi perhatian para prajurit adalah kerawanan bencana alam, yang bisa datang kapan saja dan tanpa peringatan. Gempa bumi, banjir, tanah longsor adalah beberapa contoh bencana yang dapat mengancam kita. Untuk itu, mari kita pertahankan dan tingkatkan kesiapsiagaan kita untuk dapat bergerak dengan cepat membantu rakyat ketika terjadi bencana.
"Para Prajurit dan PNS TNI yang saya cintai dan saya banggakan, hasil survei media terkemuka pada bulan Juni yang lalu terkait citra lembaga negara, menyatakan TNI berada pada urutan teratas. Hal ini membuktikan bahwa keberadaan TNI selalu dibutuhkan dan terus mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat", kata Panglima TNI.
Selanjutnya Panglima TNI mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh prajurit dan PNS TNI atas semangat, dedikasi, loyalitas dan profesionalisme yang telah ditunjukkan dalam menjalankan tugas selama ini. Terus bekerjalah dengan niat ibadah, tulus dan ikhlas.
Ia mengajak kepada seluruh jajaranya untuk menjadikan momen peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia ini sebagai tonggak baru dalam memperkuat komitmen dan integritas untuk menjadi prajurit dan PNS TNI yang siap mendukung pembangunan nasional dan kehadiran bermanfaat bagi eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Demikian amanat saya, semoga Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa memberikan bimbingan, petunjuk dan kekuatan-Nya kepada kita sekalian dalam melanjutkan tugas dan pengabdian terbaik untuk TNI, bangsa dan negara yang kita cintai bersama", pungkasnya.
"Dirgahayu Republik Indonesia".
(Penrem084)